WISATA BUDAYA
1. Kedaton Sultan Ternate
Dibangun
pada tanggal 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali diatas bukit
Limau Santosa dengan luas areal 44.560 m2. Berbentuk segi delapan dengan
dua buah tangga terutama pada sisi kiri dan kanan depannya. Bangunan
ini menggambarkan seekor singa yang sedang duduk dengan dua kaki depan
menopang kepalanya. Didalam kedaton tersimpan benda-benda peninggalan
milik kesultanan yang khas serta bernilai sejarah antara lain mahkota,
Al-qur’an tulisan tangan yang tertua di Indonesia serta berbagai
peralatan perang. Di depan istana terhampar lapangan Sunyie Ici dan
Sunyie Lamo yang biasanya dipergunakan untuk prosesi upacara adat.

2. Mahkota Sultan Ternate
Mahkota
dengan sejumlah perhiasan batu permata, emas, perak, intan, berlian
mira, zamrud akik dan shafir, mempunyai keunikan rambutnya selalu
bertumbuh dan dipangkas pada Hari Raya Idul Adha dalam suatu upacara.
Masyarakat adat Ternate menyebut mahkota dalam bahasa daerah “STAMPA”.

3. Rumah Adat Sasadu
Adalah
nama rumah tradisional di Maluku Utara, rumah in digunakan masyarakat
Sahu dan Jailolo sebagai tempat upacara adat pada saat panen tiba dan
tempat musyawarah/rapat masyarakat setempat.

4. Masjid Sultan Ternate

5. Masjid Sultan Tidore
Adalah
salah satu bentuk bangunan mesjid yang menggambarkan kejayaan
kesultanan Tidore dimasa lampau dan keempat kesultanan Islam yang ada di
Maluku Utara.

6. Tarian Coka Iba

7. Tarian Soya-Soya
Tarian
ini berlatarbelakang peristiwa dalam sejarah Ternate, semasa pemerintah
Sultan Babullah (1570-1583), yaitu tatkala Sultan Babullah menyerbu
benteng Portugis di Kastela (Santo Paolo Pedro) untuk mengambil jenasah
ayahnya, Sultan Khairun yang dibunuh secara kejam oleh tentara Portugis
di dalam benteng tersebut. Tarian yang bertemakan patriotisme ini
diciptakan oleh para seniman kesultanan untuk mengabdikan peristiwa
bersejarah tersebut.

8. Tarian Dana-Dana
Salah
satu tarian khas Maluku Utara yang biasanya ditarikan pada saat hajatan
berupa acara perkawinan atau pesta rakyat. Keunikannya tari ini
didominasi oleh gerakan-gerakan yang dinamis mengikuti irama musik
berisi pantun bertemakan percintaan.

9. Tarian Gala
Tarian
ini dilakukan sesudah prosesi acara Joko Kaha (istilah dalam bahasa
daerah yang berarti injak tanah) pada saat penyambutan tamu kehormatan
yang disertai pengalungan bunga. Tarian gala merupakan manifestasi dari
rasa sukacita masyarakat di daerah ini atas kehadiran tamu yang
berkunjung. Dan pada suasana lain tamu juga diajak ikut menari bersama.

10. Musik Gala
Adalah
jenis musik tradisonal masyarakat Maluku Utara terutama Ternate,
Tidore, Bacan dan Halmahera. Dengan alat musik yang terdiri dari tifa,
rebana, maruas (sejenis alat tabuh dengan kedua sisi ditutupi kulit),
suling, gong serta fiol (sejenis biola dengan bentuk khas) sehingga
menghasilkan harmonisasi bunyi yang sangat indah untuk mengiringi
tarian.

B. WISATA ALAM
1. Pulau Dodola
Pulau
ini tidak berpenghuni, terletak didepan Daruba, Morotai Selatan sekitar
5 km. Kedua pulau ini dikelilingi oleh pasir putih yang panjangnya 16
km, dapat dicapai dengan motor lokal dari Daruba. Selain pulau Dodola,
terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yang tak kalah menariknya
seperti pulau Kokoya, Ngele-ngele, Gab-gab yang terletak disekitar pulau
Dodola.

2. Pantai Manaf
Salah
satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Sanana. Lokasi
pantai terletak kurang lebih 11 km sebelah selatan dari ibukota
kecamatan.

3. Danau Duma dan Makete
Terletak
di sebelah utara Kec. Galela Kab. Halmahera Utara tepatnya di lokasi
agro perkebunan pisang calvendis. Lokasi ini dapat dicapai dengan
berbagai jenis kendaraan dari ibukota kecamatan dengan jarak 8 km.

4. Danau Ngade dan Danau Tolire
Dapat
dijumpai di pulau Ternate. Di sekeliling danau terdapat panorama alam
yang menarik seperti tebing, tumbuh-tumbuhan air. Dapat ditempuh dengan
kendaraan umum selama 20 menit dan pusat kota.

5. Kepulauan Kayoa
Terdapat
gugusan kepulauan yang sangat menarik perhatian para wisatawan karena
dihampir setiap pulau memiliki berbagai jenis karang yang indah dan
biota laut serta berbagai jenis ikan yang jumlahnya cukup banyak. Di
gugusan kepulauan ini, pulau yang paling sering dikunjungi wisatawan
adalah pulau Lelei dan Gura Ici karena disekitar pulau ini memiliki
pasir putih yang halus dan taman laut yang indah.

6. Air Terjun Cibi Cebi
Dengan
ketinggian 14 meter mengalir ke sungai Waci dan bermuara ke pantai
antara dua desa yaitu desa Waci dan Petelei, Kab. Halmahera Timur. Untuk
mencapai air terjun menempuh jarak ± 7km dari Waci dengan menggunakan
perahu bermotor dalam waktu 30 menit. Buaya, Gurame dan Bandeng adalah
penghuni sungai Waci.

7. Pulau Maitara dan Tidore
Pulau
Maitara adalah salah satu pulau dengan panorama indah yang terletak
antara Pulau Tidore dan selatan Pulau Ternate dimana sebagian lingkaran
pantai berpasir putih dan terhampar didepannya alam bawah laut dengan
keanekaragaman ikan serta karang yang masih terpelihara dengan balk.
Pulau ini dapat dijangkau dengan speed boat hanya 10 menit dari
pelabuhan bastiong Ternate.
Pulau Tidore penuh dengan wisata petualangan mendaki gunung berapi Kiematubo (1.730 m). Gunung yang belum banyak dirambah orang ini menawarkan petualangan yang mengasyikkan . Ada juga Desa Gurubunga yang alamnya sangat indah, tenang dan asri, serta Desa Topo untuk agrowisata.

Pulau Tidore penuh dengan wisata petualangan mendaki gunung berapi Kiematubo (1.730 m). Gunung yang belum banyak dirambah orang ini menawarkan petualangan yang mengasyikkan . Ada juga Desa Gurubunga yang alamnya sangat indah, tenang dan asri, serta Desa Topo untuk agrowisata.
8. Pulau Bobale

9. Pantai Kupa-kupa dan Luari

10. Pulau Makian

Adalah
salah satu pulau yang pernah diduduki oleh bangsa Portugis karena hasil
cengkih. Pulau ini juga memiliki gunung api yang bernama Kie Besi. Juga
terdapat beberapa tempat wisata seperti air panas di desa Pawate,
bentangan pasir yang bersih dan keindahan alam bawah laut, serta
keindahan gunung Kie besi.
11. Pulau Sambiki

12. Pantai Cobo
Terletak di sebelah utara Pulau Tidore yang terkenal dengan keindahan pantainya. Dari tempat ini dapat dilihat pulau-pulau lain disekitarnya seperti Halmahera.
Terletak di sebelah utara Pulau Tidore yang terkenal dengan keindahan pantainya. Dari tempat ini dapat dilihat pulau-pulau lain disekitarnya seperti Halmahera.
13. Pulau Zum-Zum
Terletak
di depan kota Daruba, Morotai Selatan jarak kira-kira 2 km, sebuah
pulau kecil dengan pasir putih yang indah. Di pulau ini juga sebagai
tempat peristirahatan Jenderal MC Arthur, pimpinan pasukan Sekutu pada
perang dunia II. Hingga saat ini masih dijumpai sisa-sisa peninggalan
perang.

14. Pulau Mare
Pasir
putih Pulau Mare bagian dari harmonisasi yang nyaris sempurna dan pasti
membuat wisatawan berdecak kagum menginjakan kaki di tempat ini. Betapa
tidak sebuah destinasi dengan kemilau pasir putih dan terhampar
didepannya alam bawah laut yang kaya akan aneka ragam jenis ikan dan
terumbu karang aneka warna yang kesemuanya tampak alami. Lokasi ini
kira-kira 4 mil sebelah selatan pulau Tidore dan sangat mudah dijangkau
dengan menggunakan speed boat dari pelabuhan Tomalou Tidore .
C. WISATA SEJARAH

C. WISATA SEJARAH
1. Benteng Oranye
Dibangun
pada tahun 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge (Belanda) dan diberi
nama oleh Francois Witlentt path tahun 1609. Benteng oranye ini semula
berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh Bangsa Portugis
dan dihuni oleh orang Melayu sehingga diberi nama benteng Melayu. Dalam
benteng ini pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda
(Gubernur Jenderal) VOC Pieter Both, Herarld Reyist, Laurenz Reaal dan
J.C Coum. Di benteng ini pula Sultan Mahmud Badarudin II (Sultan
Palembang) diasingkan di Ternate pada tahun 1822 hingga meninggal dunia
pada tahun 1852 dan makamnya terletak di perkuburan islam di sebelah
barat kelurahan Kalumpang Ternate. Letak benteng ini berada di pusat
kota dengan kondisi fisik masih utuh, di dalam benteng ini sekarang
ditempati oleh kesatuan POLRI dan Angkatan Darat.

2. Benteng Kalamata
Sering
disebut Benteng Santa Lucia atau juga disebut benteng Kayu Merah.
Benteng ini semula dibangun oleh Piyageta atau Portugis pada tahun 1540
kemudian dipugar oleh Pieter Both, bangsa Belanda pada tahun 1609. Pada
tahun 1625 benteng ini pemah dikosongkan oleh Geen Huigen Schapen.
Benteng yang dikosongkan ini kemudian diduduki oleh bangsa Spanyol
hingga tahun 1663 setelah diduduki oleh Belanda. Benteng ini diperbaiki
oleh Mayor Von Lutnow pada tahun 1799. Nama benteng Kalamata diambil
dari nama seorang Pangeran Ternate yang meninggal dunia di Makassar pada
bulan Maret tahun 1676. Benteng ini terletak di sebelah selatan pusat
kota Ternate dan berjarak 3 km dan dapat dicapai oleh kendaraan darat.
Kondisi fisik benteng ini sekarang sangat baik karena selesai dipugar
tetapi tampaknya nilai keasliannya telah diubah karena ada kesan seperti
bangunan baru.

3. Benteng BernaveldTerdapat di Desa Labuha Kec. Bacan yang menurut tokoh masyarakat setempat benteng tersebut dibangun oleh bangsa Portugis pada akhir abad XV yang hingga kini kondisi fisiknya 7O% masih baik.
4. Benteng Tolukko
Semula
dibangun oleh Fransisco Serao, seorang berkebangsaan Portugis, pada
tahun 1540 kemudian direnovasi oleh Pieter Both, bangsa Belanda, pada
tahun 1610. Benteng ini sering disebut benteng Holandia atau Santo
Lucas, yang terletak di bagian utara kota Ternate. Benteng ini oleh
Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1661 mengizinkan Sultan Mandarsyah
untuk menempatinya dengan kekuatan pasukan sebanyak 160 orang. Benteng
ini berada di Kel.Dufa-Dufa yang berjarak ±3 km dari pusat kota Ternate
dan dapat dicapai dengan kendaraan darat. Kondisi benteng saat ini baik,
karena baru saja dipugar, walaupun cara pengerjaannya masih kurang
memuaskan sebagai suatu benda peninggalan sejarah masa lalu.

5. Benteng Kotanaka
Dibangun
oleh Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke 18. Letaknya disamping
kanan sebelah utara Kedaton Sultan Tenate, diatas sebuah bukit. Benteng
ini diberi nama sesuai nama sebuah mata air yang berada di sekitarnya.
Fungsi dari benteng ini adalah untuk mengawasi gerak-gerik Sultan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan untuk pertahanan Belanda. Kondisi
benteng ini hanya bekasnya saja dan telah ditumbuhi pepohonan dan
rumput.

6. Benteng Dever Lacting
Di
pusat kota Kec. Sanana (Desa Mangon) tepatnya didekat pelabuhan ada
sebuah benteng peninggalan penjajahan bangsa Belanda, nama benteng
tersebut adalah Dever Lacting Acting luasnya sekitar 2750 m² dengan
ukuran 50 X 55 m², benteng ini didirikan pada tahun 1652 oleh seorang
berkebangsaan Belanda, Victor Moll nama pendirinya. Sebagaimana
benteng-benteng lain, benteng ini pun telah mengalami kerusakan, volume
kerusakannya diperkirakan sekitar 60%.

7. Meriam Antik dan Bunker
Tepatnya
di Desa Kusu Kec. Kao terdapat sebuah lapangan terbang dan 4 buah
meriam antik beserta sebuah bunker bekas peninggalan bala tentara Jepang
pada Perang Dunia II sekitar tahun 1942. Di lokasi ini pula pernah
dikunjungi oleh wisatawan Jepang dalam bentuk rombongan untuk berjiarah.
sumber : wikipedia and http://wisatamelayu.com/id/dest.php?a=Y2NrL3c%3D=

sumber : wikipedia and http://wisatamelayu.com/id/dest.php?a=Y2NrL3c%3D=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar